Postingan

Sistem Tanam Paksa 1830-1870, Latar Belakang dan Gagasannya

Gambar
Kegagalan sistem sewa tanah dalam merangsang para petani pedesaan untuk meningkatkan produksi tanaman ekspor yang dilakukan selama pemerintahan Komisaris Jenderal Van der Capellen dan Du Bus de Gisignies, telah memberikan alasan bagi penggantinya untuk menetapkan kebijaksanaan baru yang dianggap lebih mampu menjawab tuntutan yang mendesak. Johannes van den Bosch, yang pada tahun 1930 diangkat menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia sebagai pengganti Du Bus de Gisignies, mendapat tugas untuk meningkatkan produksi tanaman ekspor yang tidak dapat dicapai oleh pemerintahan sebelumnya. Tugas ini sangat mendesak, karena keadaan keuangan Belanda sangat parah. Negeri Belanda pada waktu itu memiliki beban utang yang besar, yang tidak dapat ditanggulangi sendiri, karena itu mencari pemecahnya di daerah jajahannya, yaitu Indonesia, gagasan pemecahan yang dicetuskan oleh van den Bosch, ialah Sistem Tanam Paksa yang kemudian terkenal dengan nama Cultuurstelsel . Sistem Tanam Paksa yang ditetapkan s

Perang Peloponesos (Peloponesian War)

Gambar
             Perang Peloponesos merupakan perang saudara antar negara kota, antara persekutuan Athena melawan persekutuan Sparta. Ketika perang itu meletus pada tahun 431 SM. Yunani terpecah menjadi dua persekutuan, yakni persekutuan Sparta (meliputi sebagian besar Tanah Genting Peloponesia, Korintus, dan Megara)  (Brinton, 1957, hal. 64) dan Athena Raya (meliputi pulau-pulau di Laut Aegea, seperti Amepolis, Tesalia, Delium, Atika, dan daerah Pantai Asia Kecil seprti Ionia, Miletus, dan Rhodes). Perang itu sangat lama, ganas, dan ada selingan perdamaian sebentar, berlangsung sekitar 27 tahun. Latar Belakang Perang             Latar belakang Perang Peloponesos bertumpu pada kecurigaan Sparta yang tertanam kepada Athena. Athena di masa pemerintahan Pericles telah mencapai puncak kejayaannya. Negara kota itu sibuk dalam usaha memperluas perdagangan maupun pengaruh politiknya. Sebagai kekuatan di laut Athena sudah diakui dan mulai menaruh minat pada negara-negara tetangganya di daratan. D

Pendidikan dan Pergerakan Nasional Indonesia

Gambar
Bentuk perlawanan terhadap kolonial Belanda mulai berubah arah di awal tahun 1900-an. Sebelumnya perlawanan terhadap kolonial Belanda lebih bersifat sporadis, kedaerahan, dan didominasi perlawanan fisik. Sebut saja perlawanan Diponegoro yang menurut De-Graaf merugikan Belanda sekitar 25 juta gulden (setara dengan 2,2 miliar dollar AS saat ini). Belum lagi perlawanan di Aceh, Perlawanan Padri di Sumatra Barat, Perlawanan Pangeran Antasari di Kalimantan Selatan, Perlawanan Puputan Margarana di Bali, dan Perlawanan Pangeran Hasanuddin di Makasar. Perlawanan-perlawawan tersebut mengakibatkan kekosongan kas negara Belanda. Sayangnya perlawanan fisik yang heroik tersebut terjadi di tingkat daerah dan tidak terjadi secara bersamaan sehingga Pemerintah Kolonial Belanda dengan mudah menumpasnya. Kemudian untuk mengisi kekosongan kas Belanda tersebut, van den Bosch sebagai Gubernur Jenderal yang baru diserahi tanggung jawab untuk menerapkan sistem baru di Indonesia. Maka diterapkannya Sistem Tan

Memori Kampung Laweyan Solo

Gambar
Setelah kemunculan Budi Utomo pada tahun 1908 yang menjadikan tonggak awal pergerakan nasional kemudian disusul oleh perkumpulan Sarekat Islam oleh H. Samanhudi. Samanhudi sendiri dikenal sebagai pengusaha batik di Kampung Laweyan Solo yang mempunyai banyak pekerja. Latar belakang dari kemunculan Sarekat Islam diawali oleh perlawanan terhadap pedagang Cina. Sungguh pun demikian, kejadian itu merupakan isyarat bagi orang Muslim, bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya. Para pendiri Sarekat Islam mendirikan organisasi tidak semata-mata untuk mengadakan perlawanan terhadap orang-orang Cina, akan tetapi untuk mebuat front  melawan semua penghinaan terhadap rakyat Bumi Putera, Ia merupakan reaksi terhadap rencana kristening-politiek  (politik peng-Kristenan). Pokok utama perlawanan Sarekat Islam ditujukan terhadap setiap bentuk penindasan dan kesombongan rasial. Berbeda dengan Budi Utomo yang merupakan organisasi dari ambtenaar-ambtenaar  pemerintah, Sarekat Islam berhasil s